Eat Pray Love @ Kuningan, Cirebon

Sebuah film drama romantis yang diperankan oleh Julia Robert berjudul Eat Pray and Love mengisahkan kehidupan Liz Gilbert seorang wanita yang menyadari perkawinannya tidak bahagia, lalu memutuskan untuk bercerai. Namun perceraian itu terasa menyakitkan bagi dirinya dan memutuskan untuk mencari kebahagiaan dan kedamaian dengan pergi keliling dunia yakni ke Itali, India dan akhirnya menemukan cintanya di Bali. Di Itali ia menemukan beragam makanan yang sangat menarik, di India ia menemukan kedamaian di hati, dan di Bali, Liz menemukan cinta sejatinya.

Namun, tak perlu harus mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu yang dapat menenangkan hati dan pikiran. Tak perlu repot-repot dan melakukan perjalanan jauh ke Eropa atau India.. cukup melakukan perjalanan dan liburan bareng bersama teman-teman ke Kuningan, Cirebon. Disana ada Spa yang berasal dari sumber air panas Gunung Ciremai, serta pemandangan yang indah. Dan lebih menyenangkan lagi bila bepergian bersama teman-teman SMA.

Pukul 05.30 sudah siap di stasiun Gambir untuk naik Kereta Argojati. Tidak disangka bisa terkumpul hampir 60 orang untuk ikut jalan-jalan ini. Semua antusias dan bersemangat menikmati acara ini. Satu persatu bermunculan di stasiun dengan wajah cerah ceria, tegur sapa dan gelak tawa menambah riuh suasana..

EAT



Di stasiun, Doni sudah menyiapkan sarapan nasi kotak untuk semua peserta. Setelah masuk kereta, satu gerbong penuh untuk rombongan kami. Nasi dibagikan satu per satu.. berhubung sudah lapar dan belum sarapan, begitu kereta berangkat pukul 06.00. Langsung disantap nasi beserta lauknya telur dadar, tempe, sayur hmm enak deh. Telur dadarnya tuh gak seperti biasa, diberi bumbu-bumbu.. yang rasanya sedaap. Kalau mau lontong juga ada. Lontong isi atau biasa disebut Arem-arem, didalamnya berisi tumisan daging cincang, wortel dan kentang.. lalu ada ranjaunya cabe rawit. Tira bawa Macaroni Schotell yang berasa banget kejunya. Sedaap.. Top deh rasanya. Belum selesai sarapan, Diah Zulfah membagikan kantong untuk sampah.. menyelipkan pesan agar jangan buang sampah sembarangan, lalu gak lama kemudian di balik lagi menawarkan cemilan, ada kacang, keripik, permen, dan lain-lain. Komplit deh.



Kalau jalan-jalan begini memang tepat sembari menikmati kudapan lokal daerah setempat. Kuliner asal Cirebon, apalagi kalau bukan Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko semua disajikan, baik pada saat sarapan di Hotel Grage Sangkan, maupun ketika dijamu dirumah Komandan Pangkalan Angkatan Laut, Mas Deni. Kudapannya, terutama ketan, dibungkus daun pisang semula tidak begitu menarik, tapi kata Diah, ketannya sangat sangat sangat enak. Setelah dicoba, ternyata benar-benar enak.. ketan bertabur bumbu kedelai manis dan pedas.. tidak cukup satu, ternyata 2 bungkus. Bahkan ada yang diam-diam masukin beberapa buah ke dalam tas. Katanya mau dimakan nanti. Selain itu, Nasi Lengko ala Pak Komandan memang enak, ada sate kambingnya pula.. hm.. yummi.

Acara makan malam di hotel, berlangsung dengan meriah, panganan ikan dan udang serta salad dan sop kepiting sangat menggiurkan selera. Semuanya makan dengan “khusuyu” terutama Adri. Bila yang lain sudah selesai makan, dan mulai bernyanyi dan tertawa-tawa, namun Adri tetap “tawadhu dan tumaninah” dengan makanannya.. tak peduli yang lain sorak sorai.. Adri tetap menyantap makanannya dengan sakinah, maksudnya tenang.. Tapi memang acara malam itu seru sekali, apalagi Vidi yang membawakannya. Sampai pegal tertawa.. tidak ada habis-habisnya bahan lelucon, semua tertawa. Ada sumbangan lagu dari Yadi, yang heboh membawakan lagunya Giring Nidji, lalu Dewi yang membawakan lagu Cintaku-Chrisye, terus ada Bunga yang spesial membawakan lagu-lagu Batak, sampai pada ikutan menari Tor-tor. Selain nyanyian, juga ada games beberapa kelompok. Semua ikut bermain.. serrruuuu deh. Tapi semuanya dapat hadiah, baik yang kalah maupun menang.. keluar ruang menenteng hadiah. Ada yang dapat kaos, payung, pisau lipat victorinox, perlengkapan rumah tangga, handuk dll. Hebat, hebat.. Alhamdulillah, terimakasih Chandra atas hadiah-hadiahya..


PRAY



Sewaktu tiba di Cirebon, rombongan langsung ke pusat batik di Kawasan Trusmi. Pilih sana pilih sini. Bagus-bagus. Ciri khas Batik Cirebon adalah Mega Mendung dan Kompeni. Warna-warnanya bagus-bagus.. waktu satu jam dirasakan kurang, lalu ditambah setengah jam lagi untuk memilah dan milih batik-batik yang akan dibeli. Doni membeli kemeja batik, dan langsung dipakai saat itu juga sehabis dicoba, katanya adem. Tosan membelikan batik untuk isteri tercinta, katanya cari kain batik yang warna dasarnya putih, tapi coraknya biru.. akhirnya dapat juga kain batik pilihannya.. Mira beli 8 kain batik dengan warna-warna lembut, katanya kalau pilih batik, cari warna yang netral atau lembut supaya terkesan mahal. Wah klo gitu pilihanku salah ya? motif Mega Mendung warna gonjreng shocking pink, he..he.. tapi saya lihat warna itu cuma satu-satunya di toko tersebut.. cantik juga..



Dari batik Trusmi terus ke kerajian Kerang. Yang ini benar-benar bagus dan wah. Mewah kesannya. Produk lokal kwalitas impor. Ada furniture, meja, kursi lemari, lampu dan perlengkapan rumah tangga lainnya seperti baki, tempat minum, asbak. Foto-foto didalam toko tidak lupa.. maklum gak sanggup beli perabotan ya udah deh mejeng aja dekat barangnya.. Tapi lumayan laku.. Ika dan Mira menyerbu perlalatan rumah tangga, seperti taplak meja kerang, dan baki. Ira, Fetty, Tira dll menyerbu asesoris berupa gelang. Tampak Mitta yang tidak kebagian beli asesoris.. gelang yang ditaksir, sudah keduluan dibeli Ira, lalu kalung yang ditaksir dibeli anaknya Bunga.. "ya udah deh gue ngalah aja.. masa mau rebutan sama anaknya Bunga.. he..he..", begitu katanya.

Dari sana mampir ke Cibulan, tempat pemandian umum bareng dengan ikan, yang dijuluki Ikan Dewa. Dibelakangnya ada kawasan sumber air 7 sumur. Konon siapa yang cuci muka di sana bisa awet muda.. halah.. (?) Iseng-iseng kesana, bersama Doni, Ando, dll lalu nyobain airnya.. wuiih segerr.. Lalu ada Kabul, katanya hati-hati loh. Iya, tenang saja, gak mungkin kita menggadaikan aqidah, tadi cuma numpang cuci muka aja koq, tida ada niatan lain, jawabku. “Oh syukurlah”, kata Kabul.

Tiba di Grage Sangkan Hotel SPA sekitar Pk 15.00. Karuan, yang pertama dituju adalah SPA. SPA adalah Soluse Per Aqua atau Sante Per Aqua yang berasal dari Bahasa Latin, artinya sehat dengan air. Habis lelah jalan-jalan, memang paling enak kalau SPA. Bisa relaks sambil berendam di air hangat, 36 derajat Celcius, yang bersumber dari Mata Air Gunung Ciremai. Seperti Liz Gilbert yang meditasi, disini kita juga “meditasi”, nikmat sekali berendam di Hot Spring Water Ciremai sebuah kolam besar dengan beberapa titik pijatan.

Ikutan seperti Julia Robert.. eh Liz Gilbert yang meditasi di Bali, kita juga meditasi disini sambil mengingat Allah Sang Pencipta. Menurut Deepak Chopra dalam bukunya “Quantum Healing” .. The Mind and Body are Parallel Universe, anything that happen in the mental universe, must leave track in the physical One.. artinya kurang lebih bila ada gangguan mental akan menyebabkan juga gangguan pada raga. Selain untuk relaksasi, juga ada fasilitas untuk kecantikan. Jadi sehabis spa, langsung lanjut Body Scrub dengan Green Tea. Keluar dari ruang spa langsung segaaarr rasanya.

Berdoa dan sholat alias Pray, senantiasa ada dalam perjalanan ini. Alhamdulillah ada Razwan yang biasa dipanggil Ijal senantiasa memimpin kami untuk beroda bersama, dari berangkat, pulang saat makan malam bersama.. Berdoa untuk kita semua, juga untuk teman-teman yang sudah berbaik hati menyelenggarakan acara ini. Ivan, Chandra, Harip, Didin, dan teman-teman semua.. Doa untuk kita bersama. Kabul pun senantiasa mendoakan kita. Sepertinya dia memang menyiapkan waktu khusus jam 3 pagi pasang weker.. untuk sholat dan berdoa.. semoga doa Kabul terkabul. Amiin.



LOVE







Ika dan Yadi, Mungky dan Carinta, Bunga dan Leonita, Yayu dan Ijal

Ada cinta disini.. cinta pada Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak kenikmatan. Pemandangan yang indah, suasana yang sejuk dan segar di kaki Gunung Ciremai. Persahabatan yang indah. Rasa sayang dengan teman, ada rasa kebersamaan, ada keceriaan, ada canda tawa..

Di Kereta, Mungky berkisah tentang pernikahan yang sudah 25 tahun.. ada suka dan duka, katanya kesuksesan seorang suami terutama berkat doa sang isteri. Lalu Mira menambahkan bahwa kunci syurga adalah ketika kita mendapatkan Ridhonya Allah melalui Ridhonya suami. Alhamdulillah suamiku baiiikk banget, begitu katanya. Ada pasangan sejak SMA: Bunga dan Leonita, ada Yayu dan Ijal, ada Yadi dan Ika, ada Mungky dan Carinta yang sejak SMA berpacaran hingga kini tetap awet wet sebagai pasangan suami isteri. Tapi ada juga yang cintanya tertinggal di Cirebon.. aduuh.. siapa ya?































Alhamdulillah acara jalan-jalan bisa berlangsung dengan baik dan lancar. Semua senang semua bahagia. Terima kasih untuk yang sudah memfasilitasi acara ini, terutama Octavian yang telah memberikan akomodasi dan transportasi serta penyambutan di rumah Lanal Cirebon, juga Chandra Tirta Wijaya yang sudah memberikan kita hadiah-hadiah serta paket oleh-oleh yang lengkap serta kemudahan lainnya yang tak bisa disebutkan disini satu-satu. Panitya dan yang bersibuk-sibuk : Hari Prasetya, Didien Moerdiono, Vidi Soeprastowo, Agus, dan pantiya lainnya.. Semuanya saling mendukung dan menguatkan. Kompak. Insya Allah berkah. Seperti kata Ketut Liyer dalam Eat Pray Love, “ See you later Alligator”..









Jakarta, 19 Oktober 2010.
Salam,
Meita

Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are