Wisata Pangandaran








JELANG TAHUN 2010
Catatan Perjalan Keluarga Besar Abussammah Lubis.

Prolog:
Apa enaknya ke Pangandaran .. gak seruu bikin capek aja.. Begitu kata seorang teman mengomentari status di facebook-ku “Otw to Pangandaran.” Mungkin saja tuh orang punya pengalaman gak seru waktu pergi kesana. Karena pemandangan.. relatif bagus.. mungkin juga suasana hati orang tsb yang lagi gak bagus waktu berkunjung kesana.. atau bisa juga orang atau teman yang diajak gak seru.. jadi yang terasa cuma perjalanan jauh dan capeknya saja..

Kalau jauh.. memang sebenarnya jauh dari Jakarta. Untuk itu perlu persiapan matang, baik waktu dan tenaga untuk dijalan. Sebaiknya waktu harus santai.. jangan terburu-buru.. Bila dihitung membutuhkan waktu sekitar 7 jam sampai lokasi wisata. Supaya gak terlalu capek, menginap semalam dahulu di tempat transit. Jadi bisa istirahat.

Berangkat tanggal 30 Desember 2009 setalah Dzuhur. Sebenarnya ingin berangkat lebih pagi, tapi suami harus ke kantor dahulu, jadi baru bisa berangkat siang. Ini perjalanan liburan keluarga besar Abusammah Lubis. Keluarga besar suamiku. Seperti tahun-tahun yang lalu, kami senantiasa menikmati pergantian tahun baru bersama-sama, misalnya ke Bandung dan ke Yogya.

Setelah melewati Jalan Tol Padalarang Cileunyi, di ujung jalan tol kami mengikuti arah ke Tasikmalaya, melewati Jalan Raya Nagrek. Jangan salah jalan, terus saja sampai ketemu jalan dua cabang, sebelah kanan menanjak ke arah Garut, lalu sebelah kiri jalan menurun ke arah Ciamis. Ambil jalan yang ke arah Ciamis. Lalu ke daerah Limbangan. Sepanjang jalan Raya Limbangan, jalannya berliku-liku, naik turun, lalu sampai ke Jalan Raya Bandung-Tasik Bandrek, disini jalan berliku dan menanjak.. harus berhati-hati, karena banyak bus dan truk. Lalu masuk ke Jalan Raya Malangbong, dan sampai akhirnya di Kabupaten Tasikmalaya. Dari sini tidak jauh lagi masuk Ciamis.

Tiba di Ciamis, menjelang Maghrib. Kami memang rencananya kumpul terlebih dahulu di Ciamis, untuk istirahat dan dilanjutkan besok pagi pk 8.00 ke Pangandaran. Di Ciamis, kami menginap di rumah adik ipar, Rochjat yang baru bertugas disana.

Ada 8 keluarga yang turut serta :
1. Bapak Yassin dan Ibu Nurintan Lubis
2. Bapak Firman Lubis, Ibu Kessy beserta putera puterinya Yoga dan Ikke
3. Bapak Iwan Lubis dan Ibu Iyut dan putera/puteri Dias dan Claudia
4. Bapak Adi Lubis dan aku (Meita) beserta anak-anak : Rizqa dan Fikri
5. Bapak Tongki dan Ibu Cici Lubis, beserta anak dan menantu : Abi- Yossi,
dan Aji
6. Bapak Erwin Lubis dan Ibu Rossi beserta puteranya Denis.
7. Bapak Rochjat dan Ibu Bulan Lubis, beserta anak-anak: Rama, Rangga,
Adin

8. Ompung Rudi Lubis beserta Ibu Dede dan cucunya Andin
Ada tambahan peserta, yakni Diah (calon menantu Pak Iwan) dan teman-temannya Fikri : Bram dan Anton.

Total semua berjumlah : 33 orang. Tentu saja ramai dan seru.. .


Pantai Indah Pangandaran

Pangandaran terletak di Desa Pananjung, 92 km arah selatan Kota Ciamis. Kami tiba di Kawasan Wisata Pangandaran siang hari. Segera Check-In di Surya Pesona Hotel. Beberapa turis asingpun tampak baru turun dari bus, juga menginap di hotel ini. Lalu acara bebas sampai sore. Keluarga Pak Firman plus Rizqa memilih jalan-jalan ke pantai, makan siang dipinggir pantai, lalu cari baju dan kaos santai, lalu ke tempat tatto. Rizqa dan Ikke iseng-iseng di tatto.. (Cuma bertahan 2-3 hari). Keluarga Rochjat memilih naik perahu untuk melihat Taman Laut dan ke Cagar Alam. Keluarga Ompung Rudi dan Tongki memilih jalan-jalan menyusuri pantai. Keluarga Bapak Yassin, Erwin dan Adi ke kawasan cagar alam untuk melihat Goa Jepang. Fikri dan teman-temannya memilih berenang di pantai.

Indahnya panorama alam pangandaran, pasirnya halus, pantainya landai, ombaknya cukup besar tapi aman. Diapit oleh diua bukit. Beberapa “Baywatch” senantiasa menjaga pantai. Musim liburan tahun baru, memang banyak sekali yang berenang.. Perahu-perahu warna-warni tampak di sekitar pantai. Kira-kira 10 tahun yang lalu, kami pernah berkunjung kesini. Saat itu ada Festival Layang-layang. International Kite Festival adalah event yang senantiasa diadakan setiap Bulan Juni atau Juli. Pemandangan lepas cakrawala merupakan suatu pemandangan yang indah. Menjelang Maghrib banyak yang menikmati sunset disini. Langit berubah menjadi warna lembayung.. oranye dan kuning..





Kalau mau menikmati air pantai yang hangat dan pasir yang putih.. datanglah ke kawasan cagar alam sore hari.. pantainya besih.. air biru jernih dan hangat.. Biarkan tubuh terombang-ambing


oleh ombak.. sangat menyengankan.. Tidak terlalu banyak yang berenang disini..





Denis dan kedua orangtuanya bermukim di Australia, merupakan peserta tour keluarga yang termuda.. usianya 6 tahun, dia tampak senang sekali. disini. Di Australia, banyak pantai-pantai indah, tapi airnya dinginn.. kalau disini air lautnyanya hangat. Kawasan cagar alam ini juga dihuni oleh monyet-monyet yang jinak.. Didalamnya terdapat Goa yang merupakan tempat persembunyian serdadu Jepang pada masa penjajahan.. Kata Denis, dia mau menulis jurnal (mengarang) tentang Funky Monkey, yakni cerita tentang monyet-monyet di kawasan cagar alam ini, katanya “they are my friends..”




Malam Tahun Baru
Pukul 19.30 Keluarga A. Lubis bersiap-siap berkumpul di taman hotel untuk merayakan pergantian tahun baru. Disana sudah disiapkan organ tunggal. Dan meja yang berisi sajian makan malam yang menggugah selera: sea food. Ada ikan, cumi, udang, kepiting, semuanya sedaap sekali..




Acara keluarga ini diawali dengan mendoakan yang berulang tahun di Bulan Desember, yakni Kak Inong, Rizqa dan Adin. Doa dipimpin oleh Bang Yassin. Setelah santap malam, ada acara tebak lagu, Lomba menyayi antar keluarga, Menyanyi bersama, pokoknya seruu banget. apalagi ketika keluarga Firman atau Biasa dipanggil Mas Iyan tampil menyanyi.. gak nyangka terutama Yoga bisa banget nyanyi lagu “tak Gendong” dengan logat dan ketawa yang fasih serta suara mirip Mbah Surip alm. Juga jogetnya OK banget ketika mereka menyanyikan “Love”. Tak ayal mereka di nobatkan juara I lomba menyanyi antar keluarga. Yang tak kalah seru adalah ketika para bapak menyanyikan lagu batak.. dan ibu-ibunya menari tor-tor.. semuanya dipandu oleh Cici dan Mbak Kessy.. seru abiss...

Menjelang detik-detik pergantian tahun langit di atas Pangandaran berwarna-warni taburan kembang api yang indah.. beberapa tamu hotel memang menyiapkan pesta kembang api yang bisa dinikmati dari tempat kami berkumpul.. jadi sangat meriah! Mas Iyan, sebagai kakak laki-laki tertua memberikan pesan agar setiap anggota keluarga harus senantiasa akrab, akur. Juga berdoa dan berharap agar di tahun 2010 bertambah sukses dan bertambah sholeh.

Pantai Batukaras


Sekitar 34 km dari Pantai Pangandaran, ada lokasi wisata Pantai Batukaras. Tidak kalah menarik dengan Pantai Pangandaran, namun disini suasananya lebih tenang, dan gelombang ombaknya tidak sebesar Pangandaran. Terletak di Kecamatan Cijulang. Session foto bersama tentu tidak dilewati. Untuk menikmati pemandangan dengan santai, kami menggelar tikar .. sambil makan rujak.. hmmm .. Duduk-duduk sambil bercanda, dan tertawa.. rasanya bahagia sekali. Menuju pantai Batu Karas ini, pemandangan sangat indah.. disebelah kiri jalan tampak sungai Cijulang yang berwarna hijau jernih. Sungai ini adalah sungai yang menuju tempat wisata Green Canyon. Ada penginapan yang alami dimana anak saya, Rizqa beberapa waktu yang lalu bersama teman-temannya pernah menginap disana.. namanya River View,. Disana bisa menyewa semacam kano untuk menyusuri sungai Cijulang yang berwarna kehijaun.

Green Canyon.

Tidak sah bila ke Pangandaran tapi tidak ke Green Canyon. Sebenarnya obyek wisata ini nama aslinya, Cukang Taneuh (jembatan Tanah). Karena di atas lembah dan jurang itu ada jembatan tanah yang digunakan petani sebagai jalan pintas menuju kebun pertanian di daerah itu. Namun karena airnya yang kehijauan dan perpaduan pemandangan batu dan pehohonan hijau yang rimbun di kedua sisinya, maka orang-orang senang menyebutnya Green Canyon.

Terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, 31 km dari Pangandaran, tidak jauh dari Pantai Batukaras. Obyek wisata ini berupa aliran sungan Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona.. diapit dengan dua buah bukit serta bebatuan dengan air terjunnya yang menetes indah..



Oh ya untuk menyusuri sungai Cijulang, kita harus menyewa perahu dengan kapasitas 6 orang, seharga Rp 75.000. Bila ingin berenang, dikenai tambahan lagi, karena petugas perahunya harus menunggu lebih lama.
Sekitar 20 menit menyusuri sungai, tiba di kawasan bebatuan dan ada semacam kolam alami untuk berenang.. airnya sejuk.. jernih.. sungguh rasanya ingiiin sekali berenang disana. Cuma jumlah pengunjung yang banyak dan waktu yang sempit, sepertinya kurang memugkinkan untuk berenang disana.. mungkin lain waktu saja.. Insya Allah.

Semuanya indah.. dan pada dasarnya pemandangan alam ciptaan Allah memang indah.. asalkan kita bisa menjaga dan memeliharanya dengan baik. Dibutuhkan kesadaran penduduk dan wisatawan yang senantiasa menjaga kebersihan sangat diharapkan..
Tahun lama berganti tahun baru. Semoga tahun 2010 membawa keberkahan bagi kita semua. Merencanakan kumpul keluarga lagi di tanah leluhur.. sangat didambakan oleh anak dan keponakan. Karena banyak yang belum pernah bepergian kesana.. Jadi, Insya Allah tahun depan Keluarga Abusammah Lubis akan berkunjung ke Sumatera Utara.. tentunya tidak akan lupa ke Medan dan Kota Nopan.. wah ada yang sudah gak sabar nih..



















Jakarta, 2 Januari 2010
-meita-

Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are