From Cairo With Love 2

Selasa, 29 Januari 2007





Di_abu_dhabi_bersama_kang_habibullah Aku dan temanku, Dina sangat menyukai tulisan karya Habiburrahman El Shirazy, yakni kumpulan cerpen : Pudarnya Pesona Cleopatra dan kumpulan kisah: Diatas Sajadah Cinta dan terutama karya novelnya yang terkenal : Ayat-ayat Cinta. Bahkan salah satu impian saya untuk mengunjungi Mesir karena (terpengaruh) novel tersebut, sebab kisah dan tokoh-tokohnya seperti hidup. Seorang teman yang juga menyukai novel tersebut bahkan mengatakan akan ikut rombongan tour ke Cairo dengan penulisnya pada Bulan April, yakni Tour Napak Tilas Ayat-ayat Cinta. Aku hanya bergumam dalam hati.. hmm asyik sekali. Tapi tidak disangka, aku dan temanku Dina bisa ikut pergi kesana, meski bukan dengan rombongan tour “Ayat-ayat Cinta”.





Sebelum berangkat, kami tidak mengetahui siapa saja para peserta yang ikut serta. Ketika aku dikirimi fax daftar nama-nama peserta, lalu ada peserta bernama Habiburrahman dari penerbit Republika. Aku ambil novelnya dan tercantum, penerbit Republika dan Basmala. Ah.. barangkali dia itu Habiburrahman si ayat-ayat cinta? Lalu aku telepon ke kantor IKAPI dan menanyakan apakah apakah benar si dia itu? Dan ternyata benar. Lalu aku telepon Dina .. katanya, kenapa kita tidak sekalian aja minta dia untuk mengajak kita menelusuri tempat-tempat yang ada pada novelnya, alias napak tilas? Hmm ide yang bagus.. Akhirnya, singkat kata.. jadilah kami ikut napak tilas bersama Kang Habib ke Helwan, Maadi, Dokki, Rabia El Adawiyah, naik metro dll.. dari pukul 10 pagi hingga Maghrib ! he..he.. ternyata kami napak tilas lebih dahulu dari temanku itu… (nanti aku tulis tersendiri tentang menelusuri Ayat-ayat Cinta dan juga tentang kehidupan sosial dan karakter masyarakat Mesir).





Sepulang dari napak tilas, hari sudah menjelang malam, padahal kami diundang makan malam di Kedubes RI. Pukul 19.30 sudah harus ada disana.. sampai penginapan segera langsung bersiap-siap. Dengan mengendarai bis jemputan dari Kedubes, kami menuju ke Kota Dokki. Wilayah Cairo memiliki beberapa kota yang sering disinggahi oleh warga negara asing, seperti Tahrir, Dokki, Ramses, Attaba dan  Nasr City. Salah satu kawasan elit di Cairo adalah Dokki. Kedubes RI berada di kawasan Dokki, 13 Aisya El Talmouria Street, Garden City, Cairo.





Jabatan Kepala Perwakilan RI (Duta Besar) sedang kosong, kami diterima oleh pejabat Kedubes RI , bapak Agus Salim beserta para staffnya. Acara diawali dengan perkenalan. Pak Awod Said, kepala rombongan IKAPI, beliau memperkenalkan para peserta rombongannya yang berasal dari berbagai perusahaan penerbitan. Hadir diantara peserta rombongan IKAPI adalah Pak Dady P Rachmananta, kepala Perpustakaan Nasional RI, ada yang memperkenalkan diri dari Gerakan Masyarakat Penggemar Buku, kalau aku dan Dina memperkenalkan diri dari rombongan pencinta buku (he..he.. ngarang). Acara dilanjutkan dengan makan malam, lalu ramah tamah dan dialog dengan para mahasiswa Indonesia yang berada di Cairo. Terakhir.. foto bersama di depan gedung Kedubes RI nan megah. (fotonya menyusul ya…)





Rabu, 30 Januari 2007





P1290165 Pukul 8 pagi, bus yang disewa rombongan tiba. Kami hendak menuju Alexandria. Kabarnya kota ini adalah obyek wisata yang tidak pernah dilewatkan oleh para pelancong, karena tempatnya sangat indah. Letaknya di utara.. daerah pantai. Udaranya lebih dingin dari Cairo. Menurut tour guide, Mas Dayat (mahasiswa Al Azhar) penduduk kota ini cenderung lebih ramah dari penduduk kota Cairo. Dan kotanya lebih bersih.

Letaknya kurang lebih 225 km dari Cairo, dengan waktu tempuh 3 jam (kecepatan bus tidak boleh lebih dari 90 km/jam).





P1290110 Sejarah kota Alexandria dimulai ketika bangsa Romawi mulai berkuasa di Mesir, ibukotanya dipindahkan dari Luxor ke Alexandria (dikenal juga dengan nama Iskandarsyah), yang dibangun oleh Alexander Agung “Alexander The Great”) pada tahun 332 SM. Banyak peninggalan bangsa Romawi di Mesir. Khususnya di kota yang terkenal dengan sebuatan Alex. Masa Romawi ini sering pula disebut masa Kristen. Kota ini berkembang sangat pesat, dan sempat menjadi ibukota Mesir selama hampir 1000 tahun, hingga penaklukan Islam pada tahun 21 H ( 641 M) oleh Amru bin Ash dengan cara damai. Setelah melalui tiga peradaban besar, yaitu Batlemeus, Romawi dan Bizantium, maka penyebaran Islam mulai dilakukan ke daratan Eropa. Amru Bin Ash memindahkan ibukota dari Alexandria ke Fushtat (sekarang bernama Old Egypt/Mesir lama).





P1290123
Alexandria1a
Akhirnya tiba di Alexandria.., benar saja kotanya indah sekali.. dipinggir pantai. Tujuan kami yang pertama adalah mengunjungi Perpustakaan kebanggaan Mesir, yakni Bibliotheca Alexandria.
Sebuah Library yang besar, indah dan canggih. Diresmikan oleh presiden Mesir Hosni Mubarak tahun 2002. Ada lebih dari 21 juta judul buku disini, dilengkapi fasilitas komputer bila ingin ‘ngebrowse’, disediakan private room bagi yang ingin konsestrasi belajar atau menulis thesis, juga ada planetarium. Letaknya berhadapan dengan Universitas Alexandria. Hmmm.. enak sekali ya mahasiswa yang kuliah disini..





Dari Bibliotheca, kami menuju Benteng QaidP1290159 Bey. Benteng ini dibangun oleh Sultan Qed Bey yang memimpin pada tahun 1472 M. Dari segi arsitekturnya, benteng ini menghimpun dan memadukan corak seni Islam. Benteng ini dipakai untuk membentengi Iskandariah dari serangan luar. Luas benteng ini secara keseluruhan 2 hektar.





P1290177 Pantai dan Taman Montazah adalah obyek wisata yang menjadi tempat tujuan peristirahatan para turis, baik lokal maupun asing. Dahulunya kawasan ini merupakan tempat peristirahatan musim panas bagi raja-raja Mesir sebelum revolusi 23 Juli 1952 (dari sistem kerajaan ke republik). Didalam taman pinggir laut ini terdapat Istana Raja Farouk dengan gaya arsitektur nan indah yang terletak didataran tinggi menghadap ke Laut Tengah. Istana ini kini dijadikan sebagai istana kepresidenan yang dikhususkan untuk menyambut tamu-tamu negara yang berkunjung ke Alexandria.





P1290171













blog ini sudah penuh,bersambung di blog yang baru: www.intasari.blogs.friendster.com



Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are