Sedikit Catatan tentang Korea














Bila kita melakukan perjalanan ke negeri orang, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Catatan ini saya buat, supaya kita justru bisa lebih mencintai negeri sendiri. Satu hal yang bisa diambil pelajaran bahwa orang Korea memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi.


Mereka sangat bangga dengan produknya sendiri. Samsung dan Hyundai adalah produk manufaktur anda
lan mereka. Bila diperhatikan, orang Korea tidak ada atau bahkan sangat jarang menggunakan handphone produksi negara lain, sebut saja Nokia. Sehingga ketika Nokia masuk ke negeri ini, tidak lama kemudian langsung gulung tikar.
Begitu pula supermarket, dahulu ada supermarket besar asal Prancis, yang berada di Seoul, lalu surat kabar setempat sempat menulis bahwa laba bersih dari supermarket tersebut, langsung dikirim ke Prancis. Orang Korea tidak rela, akhirnya mereka beralih ke supermarket milik pengusaha negeri sendiri meski harganya sedikit lebih mahal, akhirnya supermarket tersebut tidak lama langsung tutup.

Mobil yang digunakan adalah Hyundai, dahulu juga ada Daewoo. Tapi katanya yang bisa bertahan di industri mobil antara lain Hyundai dan Samsung. Orang kaya yang ingin memiliki mobil mewah, mreka cenderung lebih memilih mobil merk negeri sendiri seperti Samsung yang paling mewah dan mahal, bahkan ada yang sampai 1 milyar rupiah harganya dibandingkan membeli mobil mewah keluaran Eropa.

Everland, salah satu obyek wisata yang baru dibuka kurang lebih dua tahun yang lalu, sangat diminati anak muda Korea disana. Mereka punya Jet coaster yang sangat "mengerikan", dan beberapa wahana lainnya seperti yang ada di Dunia Fantasi ataupun Disneyland. Namun yang menarik, adalah mereka tidak mau mengambil franchise dari Amerika dengan menggunakan nama Disneyland yang memiliki icon terkenal seperti Mickey Mouse, Alice in the wonderland, Puteri Salju, dll. Everland, dibuat oleh Samsung dan menciptakan tokoh komiknya sendiri, yakni Lociun dan Laila.


Karena cinta dengan negaranya, mereka sangat memperhatikan kebersihan lingkungan. Konsep Go Green sangat meresap dihati mereka. Rakyat Korea lebih memilih sumpit dari stainless steel yang bisa dicuci daripada sumpit kayu.. Tusuk gigi mereka buat dari jelli yang hancur bila dibuang ke tanah. Sampah mereka bagi tiga, ada sampah organik, non organik, dan satu lagi sampah baju. Bila ingin membuang baju, ada tempat sampahnya tersendriri. Bila kita belanja ke supermarket, mereka tidak memberikan kantong plastik, kecuali kita beli seharga 25 sen.


Namun plastik itu boleh dikembalikan bila sudah tidak digunakan dan uangnya juga akan dikembalikan, meskipun plastik tersebut sudah sobek.
Air PAM sangat layak untuk diminum, bersih dan higienis. Kantor-kantor pemerintahan mewajibkan penggunakan air PAM untuk air minum. Sungai Han yang melaui Kota Seoul sangat jernih. Air yang akan masuk ke sungai harus melalui penyaringan sedemikian rupa agar tidak tercemar.

Jumlah penduduk yang tidak terlau banyak, sekitar 40 juta, membuat harga tenaga kerja mahal. Di bandara, tidak ada porter (tukang angkut barang), begitu pula di hotel sangat jarang ada porter. Semua harus dilakukan sendiri. Betapapun besar dan beratnya koper kita, terpaksa diangkut sendiri .. Bila kita mampir ke restoran, tertulis di dinding "harap membawa perlengkapan makan sehabis pakai ke tempat yang telah disediakan", jadi benar-benar seperti di "rumah sendiri", untung tidak disuruh cuci piring sekalian..

Lain hal dengan produk elektronik, dalam hal fashion. Orang Korea sangat gaya. Bila musim dingin tiba, tua dan muda mengunakan beragam jas, syal, sepatu bot dan jaket yang sangat trandy mereka sangat memperhatikan penampilan. Sepertinya bila urusan gaya, mereka tetap saja pakai produk bermerk dari luar. Banyak yang menenteng tas Channel, LV, Furla, Balenciaga, dll. Yang saya perhatikan, banyak dari mereka yang menggunakan jaket bulu, tapi saya tidak tahu apakah bulu asli binatang atau bukan, tapi yang jelas tour guide kami, seorang gadis yang fashionable, menggunakan jaket yang kerah lehernya dari kulit fox (lho kog..?!)


Korean Wave. Gelombang film drama asal Korea melanda tidak saja di Indonesia, tetapi juga di Jepang
Drama film empat seri Endless Love sangat disukai terutama :
• Autumn In My Heart (2000)
• Winter Sonata (2002)
• Scent of Summer (2003)
• Spring Waltz (2006)


Bahkan beberapa lokasi shootingnya kini menjadi obyek wisata di Korea, seperti Winter Sonata yang pengambilan gambarnya dibuat di Nami Island. Ketika kami baru tiba di Incheon airport, pemandu wisata kami langsung menanyakan apakah senang film drama Korea? Kami "bengong" (maaf) sayang sekali tidak satupun dari kami yang menonton film-film tersebut..












Wajib Militer. Orang Korea, terutama laki-lakinya yang berusia 18-30 tahun harus mengikuti wajib militer selama dua tahun. Semuanyai harus ikut. Bila ada sakit bawaan, harus ada surat dari dokter. Tidak boleh bohong, bila ketahuan baik dokter atau orang yang berpura-pura sakit akan kena hukuman. Salah satu aktor pemeran Film Endless Love, pernah bohong bahwa dirinya sakit,dan ketahuan, Rakyat Korea mengecamnya. Si aktor memang tidak mau, karena takut kariernya surut setelah ikut wajib militer. Para ibu dari Jepang pengagumnya berbondong-bondong datang dari Jepang menemuinya dan membujuknya agar ikut wajib militer, akhirnnya si aktor bersedia ikut. Setelah dua tahun, para ibu dari Jepang tersebut kembali datang menemuninya.. dan mengatakan bahwa mereka tidak melupakannya.. ( waduh segitunya.. he..he..). Ada juga aktor film yang akal-akalan, menikah dengan Orang Amerika dan bermukim di Amerika sampai lewat batas umur wajib militer. Ketentuannya, bila menjadi warga negara asing, sudah tidak dikenai wajib militer, namun ternyata.. orang tersebut tidak bisa kembali ke negaranya.. di blacklist pihak imigrasi Korea. Sudah empat kali dia coba masuk ke Korea, namun gagal.. wah sayang sekali ya..

Sekian dahulu catatan dari saya. Sekedar memberi tahu, saya ikut paket tour ini murah meriah. Kebetulan ada tiket promo dari Garuda. Tiket pulang pergi tidak sampai 400 US dan akomodasi dll juga sekitar 400 US. Dibandingkan dengan program tour lainnya, ini termasuk lumayan murah..

Salam,
Meita.















Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are