Museum Perundingan Linggarjati, Kuningan

Merah_putih
Di_depan_gedung_linggarjati

Beberapa waktu lalu, saya bersama orangtua dan sepupu mengunjungi Gedung Linggarjati, yakni tempat berlangsungnya perundingan Linggarjati 10-13 Nov 1946. Terletak di desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lebih kurang 25 km dari Cirebon. Letaknya di kaki Gunung Ciremai. Membuat pemandangan disekitar rumah Linggarjati tampak indah. Berikut ini sedikit oleh-oleh mengenai sekilas perundingan Linggarjati.


Tiga_serangkai Sejak tahun 1945-1949 antara Republik Indonesia dan Belanda diadakan serangkaian perundingan mengenai cara-cara yang harus ditempuh untuk melaksanakan dekolonisasi. Melalui Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949), upaya perjanjian yang mengikutsertakan kedua belah pihak, dari Indonesia maupun di negeri Belanda terus dilakukan. Peranan tokoh-tokoh historis diantaranya seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir dan Moh Roem mewakili Indonesia untuk berunding "melawan" Schemerhorn, Van Royen dan Van Mook berupaya agar perang untuk mempertahankan kemerdekaan tidak berkepanjangan.

Delegasi_perundingan_linggarjati

Perundingan Linggarjati dilaksanakan atas perintah Presiden Soekarno yang menugaskan PM Sjahrir untuk berunding, agar Indonesia bisa merdeka 100%, sebab secara de facto yang diakui baru Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan Belanda tetap menganggap dirinya sebagai negara pemegang penuh kedaulatan atas Indonesia. Delegasi Indonesia untuk Perundingan Linggarjati selain Sjahrir adalah Amir Syarifuddin, Moh Roem, AK Gani, Leimena, Soesanto Titrtoprodjo, Soedarsono dan Ali Boediarjo. Delegasi Belanda dipimpin oleh Van Moek. Mediatornya, Inggris yakni Lord Inverchapel.
Suasana_perundingan

Perjanjian Linggarjati merupakan hasil kerja hasil kerja keras dan perundingan yang intensif serta sangat sulit, karena kedua golongan mempunyai tujuan masing-masing yang berbeda. Cita-cita bangsa Indonesia adalah dekolonisasi Indonesia. Pembentukan dunia yang adil berdasarkan kemanusiaan. Akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Penandatangannya dilakukan oleh Ratu Juliana di Amsterdam, Belanda.

Diorama Replika/diorama perundingan terdapat di di ruang tamu rumah Linggarjati.. Yang bikin kagum, semuanya masih sangat terawat.. meja, kursi..lemari, tempat tidur, dll yang dahulunya pernah dipakai sebagai perungdingan. Sepanjang dinding dipajang foto-foto suasana perundingan tersebut.


Di_halaman_gedung Gedung perundingan linggarjati.. adalah rumah yang antik dan cantik .. pemandangan sekelilingnya sangat indah dengan latar belakang Gunung Ceremai. Dahulunya rumah tersebut adalah sebuah gubuk milik Ibu Jasitem, lalu dirombak dan dibuat permanen.. dan dijadikan tempat tinggal oleh Van ost Dome, bangsa Belanda. Lalu dijadikan Hotel bernama Rustoord. Pada saat Jepang menjajah Indonesia hotel tersebut berganti nama menjadi Hotel Hokay Ryokan . Setelah merdeka tahun 1945, berganti nama lagi menjadi Hotel Merdeka. Di gedung inilah penandatangan naskah Linggarjati dilangsungkan.

Pm_sjahrir_dan_van_mook

Penandatangan_perjanjian

Keadaan_gedung_saat_itu

Di_istana_penyerahan

Van_mookDalam_ruanganRuang_tidur_delegasi

Salah_satu_ruang_duduk

(mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama atau kesalahan dalam mengutip)
Bangsa_yang_besar
Jakarta, 10 Juni 2007.

Pemandangan_di_belakang_gedung



Ruang_perundingan

-Meita-















Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are