The Swirling Chinese Wind (5)

Guilin. Dreams on Water

Keluar_dari_gua





Setelah menempuh perjalan kurang lebih 2 jam dari Beijing dengan mengunakan
Hainan Airlines, akhirnya kami tiba di Guilin Liang Jiang Airport.

Menuju_gua
Suhu hangat langsung menyapa kami.. seiring dengan senyuman yang ramah dan
bersahabat dari tour guide yang menyambut kami, yakni Ms. Lin XiaoYun atau yang akrab dipanggil Yun. Si Mbak eh Miss Yun ini fasih berbahasa ditambah dengan logat
kental Bahasa Jawa yang ‘medok’. Katanya dia pernah kursus Bahasa Indonesia dan
gurunya kalau bicara ‘medok’, akhirnya dia ikut-ikutan bicara dengan logat
Jawa. Pernah sekali waktu dia ke Indonesia
dan mengajar Bahasa Mandarin.. padahal katanya Bahasa Indonesianya belum
lancar..
Suatu kali dia nekat masuk
pasar tradisional sendiri dan menyapa pedagang daging.., katanya ingin beli
daging cacing.. Karuan saja pada ketawa.., katanya tidak ada yang jual daging
cacing. Ternyata maksudnya adalah .., daging cincang.. ha..ha..

Ada banyak obyek wisata di Guilin. Ms. Yun menerangkan bahwa Guilin terkenal dengan bukit yang hijau, air yang jernih dan batu yang aneh.. Jumlah bukitnya sangat banyak.., ada kurang lebih 20 000 bukit, 16 sungai (yang diberi nama), dan batu-batu yang aneh.. Terakhir yang dimaksud batu aneh adalah (ternyata) stalaktit dan stalaknit yang ada didalam gua.. bentuk dan susunan batu-batu tersebut ada yang seperti kera, ular naga, singa, Dewi Kwan Im, dll.. mereka melihat itu aneh dan mempersepsikannya dengan latar belakang cerita yang sepertinya (maaf..) dibuat-buat menurut daya khayalnya..


The Reed Flute Cave dan Elephant Trunk Hill


Inilah_gajahnya







Obyek wisata batu aneh tersebut bernama The Reed Flute Cave .. sebuah gua yang cukup besar, dan ada
pula obyek wisata Elephant Trunk Hill, yakni sebuah bukit ditengah danau.. yang
bentuknya seperti gajah.. bagian depannya bolong .., jadi seperti ada kepala
gajah dan belalainya.. Kalau dipikir-pikir Indonesia juga punya Karang
Bolong.. dan untuk obyek wisata gua yang
didalamnya terdapat stalaktit dan stalakmit juga terdapat di Pulau
Jawa. Mungkin
untuk kunjungan ke obyek wisata ini bisa diabaikan.., karena masih
banyak obyek wisata lainnya di Guilin, .. dan lagi Alhamdulillah
.. menurutku untuk kedua obyek ini, pemandangan di tanah air lebih
indah…


Li River

Didalam_cruise
Keesokan harinya jadwal kami menyusuri Sungai Li dari Yang Ti menuju
Yang shuo. Dengan membayar 150 yuan, kami dapat naik cruise dan memperoleh makan siang, (tapi sayang, kami
gak berani makan).
Jarak yang ditempuh kurang lebih 84 km dan memakan
waktu hampir 6 jam! Air sungainya cukup dangkal sehingga kapalnya kurang bisa bergerak
cepat.. Dan memang benar kata Ms. Yun bahwa airnya sangat jernih.., sehingga
dasar sungainya tampak dari atas kapal.



Bersama_steffi_graf



Lokasi ini sering digunakan untuk shooting film,
juga sering menjadi inspirasi karya seni puisi dan literatur. Seorang pujangga
terkenal dijaman Dinasti Tang, bernama Han Yu mengatakan, ”The river winds like
a blue silk ribbon. While the hills errect like green jade hairpins”. (ingatan langsung melayang ke tanah air..
dimanakah bisa ditemui sungai yang jernih seperti ini? Mungkin di Papua..
seperti yang kita saksikan di Film Denias, kali ya..? Sungai yang biru jernih bagaikan selendang
sutera.., meliuk dengan renda bukit
kehijauan ...)
Indahnya_guilin
Sungai Li ini panjangnya
kurang lebih 437 km yang berasal dari Cat Mountain di sebelah utara Guilin. Langit
yang biru, cuaca cerah.. serta udara yang sejuk membuat semuanya berdecak kagum.. Subhanallah, sangat indah..! kumpulan
bukit-bukit yang hijau (20 ribu puncak bukit).., sungai yang berkelok-kelok, pohon
bambu dipinggir sungai, itik berenang, nelayan.., petani.., sawah.. Subhanallah...!
Penduduk setempat selalu mengatakan, ”Guilin has the most beautiful scenery of the
world..”.


Yang Shuo

Yang_shuo_1
Setelah menempuh perjalanan
selama 6 jam, sekitar pukul 3 sore, kami tiba di Yang Shuo. Kalau di Bali ada Kuta, maka di Gulin ada Yang Shuo. Sebuah
kota kecil yang bersih dan tertata apik.., dengan pusat kotanya bernama West
Street. Sering juga disebut Global Village atau Western Street. Karena dimata
orang Yang Shuo, daerah ini Cina tapi dimata orang asing seperti bukan Cina. Budaya Cina dan budaya barat bercampur
baur.. Ada bar, hotel dan toko. Ada toko yang menjual pernak pernik tadisonal
Cina bahkan Mongolia.. tapi ada juga yang menjual barang-barang impor terkenal
seperti tas, sepatu, dll. Yang patut dicontoh dari kota kecil ini adalah mereka
sangat menjaga kebersihan, terutama mencegah polusi udara..
Tidak kita
temui mobil disini, yang ada sepeda, electric motorbike, dan bus umum” electric
public cars..



Electric_public_car






Dua kali Empat
Danau


Pagoda_dreams_on_water



Malam hari, kami menuju lokasi
wisata Dua Kali Empat. Maksudnya adalah dua sungai yaitu Li dan Tao Hua, serta
empat danau, Sha, Rong, Gui dan Mulong. Danau ini adalah danau buatan, dibuat
900 tahun yang lalu pada jaman Dinasti Song. Danau ini dengan kanal-kanalnya,
menyambung ke Sungai Li dan Tao Hua.. lalu mengerucut di Sungai Yang Tse.
Dengan naik cruise (lagi), kami menyusuri danau dan kanal-kanal disekitar
Gulin, menyaksikan keindahan kota dimalam hari.


Fisherman
Pemandangan dipinggir sungai
sangat indah, lampu kerlap kerlip berwarna dari gedung disekitarnya.. serta
aneka pemandangan.., rumah kaca, jembatan emas, rumah teater (bisa menyaksikan
orang menari dari kapal), air terjun.. dan lain-lain.. sangat menakjubkan.. Di
sungai kami menyaksikan pemandangan The Fisherman, yakni nelayan yang menangkap
ikan dengan menggunakan burung Elang Ikan. Burung ini dilatih untuk menangkap
ikan di sungai.. lalu lehernya diikat agar ikan tidak ditelan, setelah itu ikan
diambil dari mulut burung oleh nelayan.. dan bila jumlah ikannya sudah cukup..,
barulah burung elang itu diberi makan ikan..



Pc240021



(bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

Safari Dakwah Ranah Minang

Pengalaman berobat ke Melaka (2)

How Lucky You Are